Tidak sedikit saya jumpai orang-orang yang begitu perhitungan. Menghitung premi yang dikeluarkan dan juga investasi yang akan didapat sepuluh tahun kemudian. Padahal kalau mau dihitung, pastinya si nasabah akan untung! Gimana enggak? Uangnya berbunga, proteksinya jalan terus, dan bisa diambil.
Tapi kalau secara angka, mari kita berhitung hitung hitung hitung hitung hitung :D
Misalkan ada nasabah Bapak Abidin usia 25 tahun, Tidak merokok, Bekerja sebagai Admin dan menabung 500 ribu rupiah. Maka yang bisa didapat oleh Pak Abidin adalah :
Investasi :
Total modal menabung : Rp. 500,000 x 12 x 10 = Rp. 60,000,000
Pengembalian investasi : Rp. 74,900,000 --> 10 tahun kemudian
Hasil investasi = 24.83% ( coba bandingkan dengan bunga Bank yang berkisar 1.5% per bulan, atau bahkan bunga deposito hanya berkisar 5.5%. )
Surplus uang yang dimiliki = sekitar Rp. 74,900,000 – Rp. 60,000,000 = Rp. 14,900,000
Proteksi :
1. Santunan pertanggungan Jiwa Rp. 183,000,000
2. Santunan Sakit Kritis Rp. 100,000,000
3. Santunan Cacat karena kecelakaan Rp. 100,000,000
4. Santunan Tabungan s/d usia 65 tahun Rp. 6,000,000 per tahun. Maksimal Rp. 244,500,000
5. Santunan Rumah Sakit (reimburse)
· Kamar biasa Rp. 520,000/ hari max 100 hari = Rp. 52,000,000/tahun
· ICU Rp. 1,040,000/hari max 30 hari = Rp. 31,200,000/tahun
· Operasi dari Rp. 1,300,000/tindakan sampai Rp. 5,200,000/tindakan
Total proteksi 10 tahun = Rp. 825,000,000
Untuk ilustrasinya dapat dilihat : Contoh 500rb
Sudah lihat perinciannya?
Hanya dengan menabung 60 juta selama 10 tahun, uang ada bisa berkembang hampir 25%. Dan proteksi untuk Anda disediakan sekitar Rp. 825 juta.
Masing mau hitung-hitungan?
Ambil contoh paling sederhana saja yaitu untuk rawat inap kamar biasa ( masuk rumah sakit karena sakit DBD lebih besar kemungkinannya dari terkena kanker ). Budget covering selama 1 tahun yaitu Rp. 52,000,000. Sedangkan Pak Abidin per tahun hanya nabung atau kasar katanya setor 6 juta. Perbedaannya 46 juta!
Pak Abidin nabung 500rb, tapi rawat inapnya per hari Rp. 520rb.
Kalau mau perhitungan nih, yang rugi siapa? Belum lagi investasinya dikembangkan oleh Prudential dengan kisaran bunga anggap saja minimal 15%.
Bahkan Prudential akan bayar lho Rp. 283 juta kalau misalkan Bapak Abidin meninggal meski baru setor 1 x ( setelah polis terbit ).
Bisa dilihat, kan? Yang rugi sebenarnya Prudential. Prudential harus menanggung resiko itu dan memberikan santunan kepada nasabahnya.
Dan pastinya Anda berpikir, kalau rugi, kenapa juga mau menanggung resiko? Ya karena di Prudential menganut system arisan/koperasi/bilangan besar. Semakin banyak orang yang menjadi nasabah, maka akan semakin kuat juga Prudential membayar claim.
Apalagi di produk Syariah. Benar-benar mengutamakan kebersamaan dan gotong royong. Dimana kalau ada claim, sesama nasabah lah yang membantu pembayaran claim-nya. Dan Prudential hanya sebagai pengelola saja. Bukan penanggung resiko.
Masih mau hitung-hitungan? ;)
Daripada ribet dan pusing memikirkan untung rugi-nya, lebih baik cepat-cepat diproteksi. Karena semakin tinggi usia seseorang, maka manfaatnya akan semakin rendah.
Time is money!
0 komentar:
Posting Komentar