Download E Book Dahsyat
Silahakan Anda Download E-Book:
MEMBUAT UANG ANDA BEKERJA
Silahkan isi Kolom dibawah ini dan E-Book akan kami kirimkan kepada anda:

Nama Anda
Email Anda
Hal Dahsyat Lain? Silahkan Klik Link Dibawah Ini:

Minggu, 23 Oktober 2011

Dana Darurat


Siapa yang tahu apa yang akan terjadi satu menit kedepan? Satu jam ke depan? Esok? Lusa? Bulan depan? Tahun depan?

Kalau ada yang tahu, ayo angkat tangan? :D 

Gak akan ada yang tahu, kecuali mungkin Mama Laurent (alm.) Nah, karena gak akan ada yang tahu, makanya setiap orang harus menyediakan dana untuk Dana Darurat. Karena kalau tiba-tiba terjadi musibah, mau minta tolong sama siapa? Kalau bukan dari diri sendiri dan keluarga. Dan memangnya keluarga atau sanak family memiliki dana banyak untuk membantu Anda? Apa mereka gak punya kebutuhan sendiri? Mungkin memang iya bisa bantu, tapi berapa banyak?

Dan lagi, siapa yang bisa jamin kalau musibah yang datang menghampiri itu hanya musibah kecil. Bagaimana kalau yang datang itu sakit? Atau mungkin sakit kritis? Atau cacat tetap? Atau bahkan kontrak hidup selesai alias meninggal? 

Sebenarnya banyak orang tahu mengenai musibah yang menghantui hidup mereka. Kenapa dibilang menghantui? Karena ketika datang, musibah itu gak ketok pintu dulu. Langsung nyelonong masuk. Dan bisa membalikkan hidup seseorang dari yang tadinya tentram dan nyaman menjadi kalang kabut penuh hysteria. 

Woooaaa…. Kenapa bisa begitu?

Mari kita menilik satu per satu musibah itu.
·         Sakit.
Siapa orang gak pernah sakit? Contoh sakit flu atau batuk? Hmmmm……… kayaknya gak ada deh. Jaman sekarang gak batuk or pilek? Mustahil banget! Apalagi dengan tingkat polusi, yang katanya di jalan2 protokol masih sehat padahal itu asep knalpot bis hitam pekat, yang semakin mengkhawatirkan. Sampai-sampai banyak orang bermasker meski mereka gak sakit. Bukan untuk menjaga agar mereka menulari orang lain, tapi supaya polusi bisa diminimalisir terhirup.
Kalau sakit, pastinya mau sembuh dong. Kalau dibiarkan bisa tambah parah dan mengganggu aktifitas. Dan kalau mau sembuh, caranya yaitu ke dokter. Dan dokter pun member resep obat. Ke dokter butuh uang. Beli obat pun butuh uang ( gak mungkin bayar pakai daun. :-p ).
Jadi intinya, sakit biasa pun butuh uang. Yang diambil dari dana cadangan. Memangnya, siapa coba yang menganggarkan setiap bulan untuk beli obat? Memangnya biaya makan yang harus dianggarkan? ;) kalau gak dari dana cadangan, dari mana?

·         Sakit kritis
Yang batuk pilek saja butuh uang untuk berobat. Apalagi kalau sampai di ‘kunjungi’ penyakit kanker?
Aduh, kanker! Jangan sampai deh. Denger namanya aja udah amit-amit (sambil ngelus perut). Padahal kanker merupakan penyakit paling mematikan bagi seorang wanita. Sedangkan penyakit jantung adalah penyakit mematikan bagi Pria.
Berdasarkan data WHO, 36 juta orang pertahun yang terkena sakit kritis. Dan ada 12 juta penderita kanker di Indonesia yang terkena kanker karena gaya hidup. Bahkan 85% penderita kanker payudara bukan karena keturunan.
Selain itu, seorang wanita rentan terkena 4 jenis kanker mematikan yaitu : kanker rahim, kanker serviks, kanker payudara dan kanker kulit. Dan jenis kanker tersebut semakin hari semakin banyak.
Dan trend orang terkena kanker atau penyakit jantung, bukan hanya milik orang lanjut usia. Sekarang ini, usia produktif sudah banyak yg terkena penyakit jantung dan kanker. Balik lagi, semua karena gaya hidup. Mulai dari lingkungan, polusi, makanan, minuman dan lain-lain.
Bayangkan! Apa yang akan terjadi jika masa produktif terkena kanker atau jantung? Bagaimana dengan kehidupannya? Kehidupan ekonomi keluarganya? Kalau orang tersebut tidak memiliki proteksi?
Apakah Anda pernah mendengar, kalau seorang pengusaha sukses yg terkena sakit kritis, keluarganya bisa jatuh miskin karena membiayai pengobatannya? Dan bukan Cuma 1 atau 2, tapi banyak sekali keluarga yang jatuh miskin karena pengobatan penyakit kritis.
Oleh karena itu, asuransi kesehatan yang mengcover penyakit kritis diperlukan. Bukan untuk membiayai pengobatan. Tapi untuk menjamin keberlangsungan kehidupan sehari-hari keluarga nasabah. Karena untuk biaya pengobatan, sudah ada fasilitas lain dari Pru Link yang mengcover hal itu. Sebab orang yang sakit kritis, mana mungkin bisa menghasilkan uang untuk makan sehari-hari? Itu lah fungsinya Pru Crisis Cover.
Tapi masih juga orang muda tidak perduli dan tidak aware dengan penyakit mematikan tersebut. Kalau udah kena, baru deh nyesel. Dan penyesalan gak menyelesaikan masalah. Keluarga sudah terlanjur susah. Kalau sudah begini, mau bagaimana? Waktu gak bisa diputar mundur. Dan orang yang sudah ada riwayat sakitnya, sulit masuk asuransi. Siap-siap saja penyesalan akan menghampiri.

·         Cacat tetap total.
Bahaya lain yang mengintai seseorang adalah cacat tetap total. Yg mana dengan resiko berkendara sekarang ini, seorang pengendara bisa saja mengalami kecelakaan yang dapat membuat anggota tubuhnya hilang dan dia tidak bisa lagi mencari nafkah.
Bukan cuma pengendara lho. Tapi juga pejalan kaki atau siapa pun yang ada di jalan raya. Bahkan di rumah saja bisa mengalami cacat. Kok bisa di rumah mengalami cacat?
Masih ingat terror tabung gas?
Yup, benar. Tabung gas. Beberapa waktu lalu banyak sekali kasus, dimana tabung gas meledak sehingga menyebabkan kematian. Atau bahkan kalau beruntung (entah disebut beruntung atau enggak), hanya kehilangan anggota tubuh. Meski kalau ditilik, bukan tabung gasnya yang bermasalah. Tapi pemasangan regulator gas yang kurang kencang lah yang menjadi masalah. Buktinya, tabung gas gak ada yang meledak hancur berkeping-keping. Ya karena bukan tabungnya yang problem, tapi pasang regulatornya yang kurang benar.
Tapi kita disini gak membahas mengenai terror tabung gas dan mana yang benar. Yang dibahas disini adalah, kecelakaan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja pada siapa saja.
Kebayang tidak kalau cacat itu terjadi pada orang produktif yang harus membiayai keluarga? Kalau sudah gak bisa mencari uang, keluarganya makan apa?
Makanya, proteksi Pru Accident Death and Disablement tersedia untuk melindungi Anda sekeluarga.

·         Meninggal
Pernah kah Anda memperhatikan KTP Anda? Apa saja atribut yang tertera di sana?
Pasti ada nomor KTP, Nama, Tempat tanggal lahir, Jenis Kelamin, Golongan Darah, Alamat, Agama, Pekerjaan, Dan Berlaku Hingga.
Dan apa hubungannya coba antara meninggal sama KTP? Pada KTP tercantum hampir semua mengenai diri seseorang. Seseorang dapat dikenali dari KTP yang dia pegang. Istilahnya adalah bukti diri. Oleh karena itu tercantum juga tanggal berapa seseorang tersebut lahir. Tapi jangan lupa, yang namanya kelahiran pasti ada kematian. Seperti ada baik pasti ada buruk. Setiap ada positif ada negative. Dan sebagainya.
Namun, kenapa hal kematian yang sudah mutlak ada di dalam seseorang dan juga menjadi identitas diri tidak dicantumkan pada KTP?
Karena TIDAK ADA seorang pun yang TAHU, kapan kematiannya akan datang.
Oke lah, ulasan saya di atas mengenai Sakit, Sakit Kritis maupun Cacat jauh-jauh dari diri Anda. Karena Anda menganut gaya hidup sehat dan hati-hati serta sangat waspada dalam kesempatan apa pun. Tapi, yang namanya Kontrak Hidup di dunia antara Anda dan Tuhan, apakah Anda dapat menolaknya? Dapat menghindarinya? Dapat menangguhkannya?
TIDAK!
Tidak ada seorang pun yang bisa lepas dari yang namanya Kematian atau Meninggal Dunia. Dan gak akan ada yang tahu, kapan Malaikat Maut menghampiri. Bahkan peramal sekaliber Almr. Mama Laurent juga tidak tahu kapan dia sudah  tidak bisa lagi membuka mata.
Artinya, hal yang paling pasti di Dunia ini adalah Kematian. Tidak ada yang Abadi.
Dan kalau menilik dari segi ekonomi, apakah keluarga Anda siap kehilangan sumber mata pencahariannya?
Kalau orang yang meninggal sih tenang-tenang saja. Karena orang meninggal tidak membawa hartanya mati. Tidak perlu makan, minum, Pakaian, Pendidikan dan lain sebagainya. Tapi, bagi yang masih hidup, mereka membutuhkan itu semua. Dan kalau tidak ada yang dapat memberikan uang untuk operasional mereka sehari-hari, bagaimanakah nasih mereka?
Apakah menurut Anda, orang yang meninggal akan tenang di alam sana, jika mengetahui bahwa orang yang dia cintai terlantar di Dunia ini? Kesulitan untuk hidup?
Bahkan, orang meninggal pun butuh biaya. Untuk menguburkan, rumah duka atau bahkan untuk mengurus makamnya nanti.
Pernahkah Anda memikirkan hal itu? Apa yang sudah Anda berikan dan siapkan untuk keluarga Anda tercinta? Apakah sampai akhir hayat Anda, masih juga menyusahkan keluarga untuk membiayai pemakaman?
Kenangan apa  yang ingin Anda tinggalkan di hati orang-orang terkasih? Sebagai sosok yang pengasih, perduli, penyayang dan pemberi ketenangan? Ataukah sosok yang menyusahkan dan tidak perdulian?
Dan karena ketidak tahuan kapan meninggal itulah, Anda sebagai orang cerdas dan bijak yang menyayangi keluarga, mempersiapkan bekal untuk keluarga Anda jika Anda nanti pergi menghadap Ilahi.
Karena Asuransi Jiwa, bukannya untuk menggantikan ataupun menggadaikan Jiwa Anda. TIDAK! Jiwa Anda PriceLess. Tidak dapat diukur dengan uang. Asuransi Jiwa difungsikan untuk melindungi pendapat keluarga. Melindungi apa yang dapat dihasilkan oleh Jiwa Anda terkasih untuk orang-orang yang Anda cintai.

Sekarang Anda pastinya (semoga), bisa lebih terbuka akan pentingnya Asuransi. Asuransi membantu Anda dalam mengantisipasti resiko hidup yang dapat menghancurkan kehidupan Anda bahkan kehidupan keluarga terkasih. Karena jika ada yang bisa membantu meringankan beban saat musibah datang, kenapa tidak diambil? Mau tunggu sampai kapan? Sampai semua terlambat dan yang ada hanyalah penyesalan di hati orang-orang yang Anda Cintai?

Apakah terlalu berat menyisihkan sedikit untuk Istri/Suami, Anak-anak, Orang Tua atau Saudara? 

Jika Anda mencintai seseorang, maka buktikan lah hal itu! Jangan hanya dimulut, tapi melakukan sesuatu agar hidup orang yang Anda cintai bisa lebih baik. Bukankah semua orang yang memiliki hati, melakukan hal itu?

Jadi, jangan tunda lagi. Ber-Asuransi lah. Demi Anda, dan demi keluarga Anda.

0 komentar:

Posting Komentar