Download E Book Dahsyat
Silahakan Anda Download E-Book:
MEMBUAT UANG ANDA BEKERJA
Silahkan isi Kolom dibawah ini dan E-Book akan kami kirimkan kepada anda:

Nama Anda
Email Anda
Hal Dahsyat Lain? Silahkan Klik Link Dibawah Ini:

Minggu, 23 Oktober 2011

"Doain saya mati, ya?!"


Kadang miris hati mendengar kalimat “Kamu doain saya cepet mati, ya?!” karena belum apa-apa, orang sudah berpersepsi buruk mengenai Asuransi Jiwa.

Pernah mendengar ucapan, mulutmu harimaumu? Dulu waktu SD sepertinya ada pelajaran Bahasa Indonesia yang mengenai perumpamaan. Nah, hal itu pun ternyata memang berlaku di kehidupan nyata.

Hati-hati dengan apa yang Anda ucapkan. Karena ucapan adalah Doa.

Jadi, kalau ada seseorang berbicara mengenai “mendoakan untuk mati” hati-hati! Karena bisa-bisa ucapan itu dikabulkan oleh Tuhan. 

Mari sekarang kita pakai nalar logika mengenai Asuransi Jiwa.
1.        Asuransi Jiwa digunakan untuk memproteksi penghasilan si Nasabah. Yang mana, jika terjadi sesuatu pada Nasabah, maka Perusahaan Asuransi akan membayarkan premi sesuai dengan kontrak yang tercantum pada Polis. Nah, jika Perusahaan mengeluarkan uang, apakah hal tersebut untung atau rugi? Padahal premi yang diberikan saja tidak sampai sepersepuluh dari jumlah uang pertanggungan. Artinya, Perusahaan rugi. Dan kalau rugi, mana mau Agent atau Perusahaan Asuransi mendoakan nasabah meninggal? Yang ada, Agent dan Perusahaan terus mendoakan supaya nasabah yang bersangkutan sehat selalu dan berkecukupan agar dapat bayar premi. 

2.       Dan anggap saja memang, Agent dan perusahaan Asuransi mendoakan Nasabah cepat meninggal ( gak mungkin sih… ), uang pertanggungan itu pastinya akan dinikmati oleh ahli waris. Yang mana ahli waris BUKAN agent atau perusahaan asuransi. Ahli waris itu adalah keluarga sedarah seperti Ayah/Ibu/Kakak/Adik,Anak. Dan mereka adalah orang yang Anda sayangi. Apakah memberikan uang untuk kehidupan mereka sepeninggal Anda saja itu merupakan kerugian?

Rasanya cukup 2 alasan logis di atas yang mana paradigma mendoakan nasabah cepat Mati, itu sama sekali TIDAK BENAR.

Jadi, masih mau terkungkung dengan pemikiran menyesatkan seperti itu?

Jaman sudah canggih dan maju. Masyarakat pun sekarang sudah lebih bisa menelaah informasi yang benar dan juga yang keliru. 

Think smart Guys… ;)

0 komentar:

Posting Komentar