Hayoo,… berapa banyak dari Anda yang sudah ilfil duluan atau anti asuransi? Tunjuk tangan… :D
Mungkin perbandingannya 50% : 50%. Atau malah, yang anti lebih banyak?
Woooaaaaa………… selamat! Ini waktunya Anda buka pikiran menjadi lebih cerdas. ;) Kenapa harus buka pikiran? Toh banyak yang nyaman dengan pikiran itu.
Kalau pemikiran Anda tidak benar, apakah tetap harus dipertahankan? Sama seperti pemikiran bahwa Bumi adalah pusat tata surya. Namun setelah diteliti, Matahari lah pusat tata surya.
Sama seperti Asuransi. Sudah saatnya Anda lebih ‘Melek’ apa sih sebenarnya Asuransi itu? Apa tujuannya? Dan apa gunanya bagi kehidupan Anda?
Kalau search di google dan mengetikkan kata ‘Asuransi’ maka Wikipedia akan menjabarkan sebagai berikut : Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan.
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Dan tujuan Asuransi sesuai definisi di atas yaitu : untuk perlindungan.
Gunanya? Namanya perlindungan ya untuk melindungi. Melindungi financial atas sesuatu kejadian yang tidak dapat diduga.
Karena setiap orang hidup itu memiliki resiko. Resiko tidak bisa dihindari, tapi bisa diminimalisir dampak kerugiannya. Bahkan ada yang lebih canggih, yaitu ditransfer.
Woooaaaa….
Resiko bisa ditransfer? Siapa yang gak mau?
Ya kalau mau, salah satu caranya yaitu dengan ikut Asuransi. Jadi kalau ada resiko, biar asuransi yang menanggungnya. Beres, kan? Simple dan gak ribet. Dan pastinya menguntungkan.
Tapi nih ya, meski banyak seminar, banyak iklan, banyak informasi sana sini dari media cetak, elektronik sampai internet yang membahas mengenai Asuransi, masih banyaaaakk orang yang ogah dan jijay mendengar satu kata itu.
Seolah mereka menutup mata dan menutup telinga. Pura-pura buta dan pura-pura tuli.
Mungkin bersikap demikian karena ada alasannya.
1. Karena ‘mendengar’ hal yang kurang tepat dari seseorang baik dilingkungan keluarga atau pun kerabat yang pernah ikut atau sok tahu tentang asuransi. Dan yang disampaikan pastinya bukan yang bagusnya. Karena kalau bagusnya, gak mungkin ada yang sok tuli dan buta.
2. Karena pengalaman pribadi yang kurang mengenakkan di masa lampau. Hal yang paling penting ikut Asuransi yaitu saat claim, hak nasabah dapat terpenuhi. Alias claim yang cepat dan mudah. Tapi ada beberapa kejadian, claim menjadi tidak mudah bahkan tidak dapat keluar. Mengapa? Jangan buru-buru salahkah Perusahaan Asuransi-nya. Ada beberapa hal yang dapat menjadi kendala. Seperti, agent kurang memberikan penjelasan mengenai manfaat yang diterima. Atau mungkin, polis sudah mati tanpa disadari dan lain sebagainya. Yang jelas, sebelum meng-claim sesuatu tidak baik, harus dilihat dulu dari berbagai sisi. Dan tidak asal menghakimi semua perusahaan atau semua Asuransi itu sama.
Oleh karena itu, informasi yang sejelas-jelasnya dibutuhkan. Agar tidak salah persepsi dan lain sebagainya. Yang menyebabkan penyempitan ruang penerimaan informasi. Dan sudah terlanjur mencap jelek sesuatu tanpa tahu kalau sesuatu itu jelek atau baik.
Pertanyaannya, sampai kapan mau pura-pura tuli dan pura-pura buta? Mau menanggung resiko itu sendirian?
Bagi perusahaan Asuransi, masih banyak orang yang berlomba-lomba ingin menjadi nasabah. Karena mereka berpikir pintar. Dan tidak mau menanggung resiko sendirian. Jadi, perusahaan tidak akan rugi kok. Bahkan di Negara maju, satu orang bisa memiliki lebih dari 2 asuransi untuk mengcover hidupnya.
Tapi bagi keluarga Anda, hanya ada Anda yang menjadi tumpuan hidup. Kalau bukan Anda, siapa lagi?
0 komentar:
Posting Komentar