Kadang kalau bertemu calon nasabah, ada yang sudah infil duluan sama Asuransi. Salah satunya karena ditipu. Nasabah tersebut sudah setor tunai lewat Agent namun tidak disetorkan (saya pernah menemui kasus seperti ini). Dan beliau percaya dengan Agent itu karena tetangga rumah dan teman sekolah.
Kalau kasusnya seperti itu, sulit meyakinkan nasabah bahwa saya bukan seorang penipu. Karena nasabah tersebut mengalami sendiri.
Bagaimana beliau bisa percaya pada orang yang baru dikenal sedangkan orang yang sudah dikenal saja menipunya?
Yang namanya orang berhati jahat, memang tidak ada yang tahu. Isi hati orang siapa yang bisa baca? Bahkan kadang saudara sendiri menipu. Tapi saya selalu yakin kalau saya berniat baik, maka niat itu akan sampai pada orang yang dituju.
Meski memang tidak gampang meyakinkan hal itu. Karena ibaratnya saya datang kepada orang yang sudah terlukai dan kepercayaannya dinodai. Dan tidak mudah menyembuhkan luka.
Saya bisa merasakan apa yang beliau rasakan. Karena saya pun pernah memiliki kasus seperti itu. Meski beda jalan ceritanya (emangnya film? :-p ), tapi intinya saya dikibuli sama orang yang saya percaya.
Kejadiannya sekitar 4 tahun lalu.
Saat itu teman kantor lama, sebut saja namanya M, mendatangi saya. Dia meminta tolong untuk pakai kartu kredit saya untuk membeli Handphone di Hypermart yang kebetulan sedang ada Promo. Apalagi saat itu mau lebaran.
Iba juga sih mendengarnya. Jadi saya pun mengabulkannya dengan perjanjian bahwa M yang akan bayar perbulan sesuai dengan cicilan 0% sesuai nilai saat Promo berlangsung.
Baru 2 bulan bayar (kalo gak salah), M kena PHK. Jadi dia gak satu kantor lagi dengan saya. M membayar tagihan yang ke-3 sebelum dia pergi dan menandatangi sepucuk surat bermaterai kalau dia akan melunasi hutangnya kepada saya.
Tapi ternyata, si M gak bisa dihubungi. Padahal kalau gak salah, dia ambil cicilan yang 12 bulan. Kebayang dong, itu tagihan menggulung di kartu kredit saya. Dan setiap kali dihubungi, M hanya janji2 belaka. Dia pun berbuat seperti itu kepada teman saya yang lain. Jadi dia punya 2 hutang dan dua-duanya diperlakukan seperti itu.
Sebal, marah, kecewa, kesal dan lain-lain menyelimuti diri saya. Karena sampai sekarang, saya harus terus membayar bunga tagihan itu. yang sudah menggulung seperti bola salju. Sebab gak tahu lagi, maka tagihan dia dan mana tagihan Ibu saya.
Coba bayangkan? Betapa ‘nyesek’ nya saya selama ini. Mau diumpat segala macam cuma bikin muka cepat tua dan hati menjadi kotor. Jadi saya hanya bisa pasrah dan mengambil hikmahnya bahwa saya akan lebih hati2 lagi dalam meminjamkan uang. Kalau kartu kredit, gak bakal dikasih deh (kecuali keluarga inti).
So, saya bisa merasakan bagaimana rasanya ditipu. Gak enak banget.
Jadi, mana mungkin saya mau menipu? Itu saja yang saya tekankan di dalam hati. Saya datang memberikan informasi untuk seseorang. Pastinya informasi yang baik dan SAYA BUKAN PENIPU.
Misalkan ada tetangga Anda yang anaknya suka mencuri mangga, apakah Anda akan memukul rata bahwa keluarga tersebut semuanya pencuri? Tidak, kan? Begitu juga saya menerapkan hal itu bahwa tidak semua orang penipu dan ada yang memang bisa memenuhi janjinya. Oleh karena itu saya lebih selektif.
Begitu juga dengan Anda. Bagi Anda yang pernah merasa dikibuli, ditipu atau semacamnya, percayalah bahwa saya tidak seperti para penjahat itu. (saya menyebutnya penjahat karena sudah berbuat jahat. ).
Cobalah beri kesempatan kepada saya untuk membuktikan bahwa uang Anda aman di Prudential. Karena jika Anda bayar premi bukan kepada saya. Tapi langsung kepada Account Prudential yang sudah bekerja sama dengan Bank-Bank terkemuka di Indonesia. Lagipula saya juga gak mau jadi tukang tagih premi yang datang setiap bulan kepada Anda. Anda bisa langsung bayar lewat ATM atau auto debit.
Tugas saya hanya menginformasikan sedetil mungkin dan membantu proses pengajuan polis dan membantu claim ini itu. Untuk urusan uang, Anda langsung setor ke Prudential.
Saya gak mau mencemari profesi saya dengan cara ‘nilep’ (mencuri) uang Anda. Karena selain mencemarkan nama baik dan merusak karir, saya yakin bahwa suatu saat saya akan dibalas oleh Allah. Dan saya gak mau menuai karma tidak baik. Maunya karma yang baik-baik saja. :D
Jadi, trust me….
Note : gak ditambahin slogan, “It Works” ya. Karena nanti jadi seperti iklan L-Men deh. Hehehe…. Piiissss…. ;)
0 komentar:
Posting Komentar